Fachrizal, warga Serang, Banteng mengaku dari tujuh orang yang dijadikan tersangka dalam kasus pembobolan pulsa elektrik Telkomsel tidak ada yang punya kemampuan TI maupun komputer secara akademis.
Fachrizal orang yang pertama kali masuk ke server Telkomsel, mengatakan ia hanya rata-rata ke tujuh orang tersebut belajar secara otodidak alias manual. Mungkin hanya Setia Perkasa yang memiliki keilmuan IT secara formal. Setia saat ini masih duduk di bangku kuliah sebuah perguruan tinggi swasta di Jakarta.
"Kami bukan ahli IT sebab dari kami, tidak ada yang ahli IT. Setia, dia masih kuliah saat ini sedang menghadapi sidang skripsi," ucap Rizal.
Ada pun Ahmad Hanafi, warga Jalan Lodaya yang membantau Rizal membobol server hanya lulusan STM. Kemudian Dwi Yunianto jebolan Fisip Universitas Padjajaran, Sumampaw seorang pedagang ikan, Indra juga bukan seorang ahli IT, begitu pula dengan Lukman.
Di antara para tersangka, tidak semuanya teman sepermain yang sehari-harinya saling bertemu. Mereka hanya berkomunikasi melalui internet. Perkenalan pun berawal dari internet dalam sebuah komunitas phreaking, sekelompok orang yang mencari data-data maupun sesuatu materi secara gratis melalui internet. "Kami mengenal di komunitas phreaking," ucap rizal yang dibenarkan Hanafi.
Rizal mengaku awalnya menjelajahi server Telkomsel di dunia maya bukan untuk tindak kejahatan, tetapi sebagai hobi saja, sampai akhirnya keberhasilan tersebut diceritakannya kepada teman-temannya sesama anggota komunitas. Nah pesan yang terkandung dari artikel ini adalah kalau serius pasti berhasil bukan begitu?
Sumber
0 Comments:
Post a Comment
Silahkan jika anda yang ingin komentar, namun tolong gunakan bahasa yang sopan. Atau di kosongkan juga tidak ada masalah