Suka Duka Puasa di Korea

Bulan ramadhan tahun ini cuaca di Korea sedang sangat memanggang. Suhu bisa mencapai 32 derajat celcius dan kelembapan 74% jauh lebih tinggi dibanding daerah lain di Asia yang mentok di angka 66%.
Apa yang menjadi kesulitan muslim di korea saat menjalankan ibadah puasa adalah jadwal waktu imsak yang jatuh pada pukul 03.30, dan baru bisa berbuka puasa di pukul 20.00. Karena itu banyak muslim di korea yang tidak menjalankan ibadah puasa.
Yassir Lee Jong Eok, seorang imam di Masjid Besar Al-Fatah, Busan mengatakan bahwa warga islam di Korsel terlihat tidak terlalu antusias dalam menyambut Ramadhan. Dia mengatakan ada sekitar 800 warga Busan yang terdaftar sebagai seorang muslim, namun belum menjalankan ibadahnya secara kaffah, itu kenapa di bulan puasa ini, masjid tidak tampak ramai.
Imam Yassir telah berusaha meramaikan masjid dengan lomba membaca Al-Quran dan Adzan, pesertanya adalah jemaah dari mushola-mushola di seluruh Busan. Tapi jangan bayangkan mushola di sana seperti mushola di tempat pemukiman anda, tempat shalat yang dimaksud hanya berupa ruangan gedung yang disewa sekitar Rp.600 rb per bulan—secara patungan oleh komunitas muslim yang kebanyakan terdiri dari pekerja dari Indonesia dan Bangladesh. Peserta yang ikutan pun kebanyakan warga asing. Di korea sendiri pun hanya ada 2 masjid besar, yaitu Masjid Itaewon dan Masjid Al-Fatah. Itu kenapa ia harus semangat melewati jarak sejauh 400 Km untuk datang ke sana berceramah.
Di Korea Selatan sendiri, umat Islam memang tergolong minoritas, jumlahnya hanya 35 ribu orang. Warga muslim di sana pun didominasi oleh pendatang, termasuk pendatang dari Indonesia.
Wah, memang menjalankan ibadah puasa di negeri orang memang tidak pernah senikmat di dalam negeri sendiri ya. Semoga mereka yang di perantauan bisa tetep semangat beribadah.